Merdeka Belajar News, Parepare | Pendidikan inklusif pada anak usia dini sangat penting karena memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan mereka. Pendidikan inklusif memungkinkan anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dengan anak-anak lainnya, sehingga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan emosional mereka. Selain itu, pendidikan inklusif juga dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, serta meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang keberagaman dan inklusi di kalangan masyarakat.
Pendidikan inklusif pada anak usia dini dimulai dengan mengakomodasi kebutuhan anak, mengidentifikasi kebutuhan khusus anak, serta memetakan potensi perkembangan dan hambatan anak saat ini maupun di masa depan. Pendidikan inklusif senantiasa mengedepankan aspek kesetaraan bagi anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh layanan pendidikan. Praktek sistem pendidikan inklusif yang diimplementasikan pada tingkatan pendidikan anak usia dini masih menyisakan persoalan, yakni pelaksanaan pendidikan inklusif yang ternyata masih tidak inklusif. Persoalan tenaga pendidik, sarana prasarana pendukung, serta kurikulum pendidikan inklusif pada lembaga pendidikan anak usia dini juga belum mumpuni. Pendidikan inklusi di Indonesia harus melibatkan orang tua, guru dan lingkungan pembelajaran. Implementasi pendidikan inklusif di Indonesia senantiasa berpedoman pada tujuan pembelajaran inklusi yakni memberikan akses agar peserta didik anak berkebutuhan khusus memperoleh layanan pendidikan yang maksimal sesuai dengan kebutuhannya.
Orang tua memainkan peran penting dalam pendidikan inklusif anak usia dini. Orang tua harus terlibat dalam proses pendidikan anak mereka dan bekerja sama dengan guru dan lingkungan pembelajaran untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Untuk memastikan pendidikan inklusif anak usia dini terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. *Mengakomodasi kebutuhan anak*: Pendidikan inklusif dimulai dengan mengakomodasi kebutuhan anak, mengidentifikasi kebutuhan khusus anak, serta memetakan potensi perkembangan dan hambatan anak saat ini maupun di masa depan.
2. *Mengedepankan aspek kesetaraan*: Pendidikan inklusif senantiasa mengedepankan aspek kesetaraan bagi anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh layanan pendidikan.
3. *Melibatkan orang tua*: Pendidikan inklusi di Indonesia harus melibatkan orang tua, guru dan lingkungan pembelajaran.
4. *Menyediakan tenaga pendidik yang berkualitas*: Persoalan tenaga pendidik pada lembaga pendidikan anak usia dini juga belum mumpuni. Oleh karena itu, perlu disediakan tenaga pendidik yang berkualitas dan terlatih dalam memberikan layanan pendidikan inklusif.
5. *Menyediakan sarana prasarana pendukung*: Sarana prasarana pendukung juga harus disediakan agar layanan pendidikan inklusif dapat berjalan dengan baik.
6. *Menyusun kurikulum pendidikan inklusif*: Kurikulum pendidikan inklusif pada lembaga pendidikan anak usia dini juga harus disusun dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus. (**)
Nama: Nuramelia. r
Nim: 2220203886207021
Fakultas: Tarbiyah Iain Parepare